Sejarah

Sejarah Teknik Geologi ITB

Sejarah Program Studi Teknik Geologi di ITB sangat erat kaitannya dengan perkembangan pendidikan geologi di Indonesia yang dimulai sejak masa pendudukan Belanda. Theodorus Henricus Franciscus Klompe, yang dikenal sebagai Profesor Klompe, pertama kali diangkat sebagai dosen geologi di Universitas Indonesia pada tahun 1948. Klompe memperkenalkan departemen ini pada tahun 1950 sebagai bagian dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia di Bandung. Gelar Profesor dianugerahkan kepadanya pada bulan Maret 1951, di Departemen Geologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di universitas tersebut. Kemudian, ia menjadi kepala departemen ini, membuka era baru dalam sejarah ilmu geologi di Indonesia.

Di bawah bimbingannya, mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studi dan memperoleh gelar “Drs” termasuk S. Sigit, S. Sartono, J.A. Katili, Johannas, M.T. Zen, dan Koesmono.

 

Pada tahun 1959, Institut Teknologi Bandung (ITB) didirikan. Bagian Pertambangan dan Geologi dikembangkan di bawah Departemen Teknologi Mineral (DTM), menandai lahirnya Departemen Geologi di ITB. Antara tahun 1963 dan 1984, Institut Teknologi Bandung mengalami dua perubahan organisasi. Pada tahun 1973, bagian ketiga dari Departemen Teknologi Mineral bergabung dengan Bagian Fisika Teknik Mesin, Elektro, Mekanika, dan Kimia, membentuk Fakultas Teknologi Industri. Gelar tersebut kemudian diganti sebagai bagian dari Departemen. Penyatuan ini berlangsung hingga tahun 1984 ketika, dalam reorganisasi lainnya, Departemen Geologi, Teknik Pertambangan, dan Teknik Perminyakan dimasukkan kembali ke Fakultas Teknologi Mineral sebagai Departemen Geologi, Pertambangan, dan Teknik Perminyakan. Penataan ulang ini sesuai dengan P.P. No. 5 tahun 1950 tentang Prinsip-prinsip Organisasi Universitas/Institut Negeri, P.P. No. 27 tahun 1981 tentang Pengawasan Fakultas di Universitas/Institut Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0135/O/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Teknologi Bandung, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0211/U/1982 tanggal 26 Juni 1982 tentang Program Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Departemen Teknik Pertambangan kini berada di bawah Fakultas Teknologi Mineral bersama dengan Departemen Geologi dan Departemen Teknik Perminyakan.

 

Pada akhir tahun 1998, Fakultas Teknologi Mineral (FTM) diubah menjadi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FIKTM) sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 208-0/1998 tanggal 25 Agustus 1998. Perubahan tersebut mengubah nomenklatur Fakultas Teknologi Mineral di Institut Teknologi Bandung menjadi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian. Dalam keputusan tersebut, Departemen Geofisika dan Meteorologi, di bawah naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), bergabung dengan Program Studi Teknik Geofisika di bawah naungan FIKTM.

Sejak tahun 1999, Departemen Geologi telah menjadi bagian dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian di ITB. Selama lebih dari 40 tahun, Departemen ini telah menjadi Departemen Ilmu Kebumian terbesar di Indonesia dan telah mempertahankan akreditasi dengan nilai sangat baik “A” sejak tahun 1998.

EnglishIndonesia